JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menegaskan, proses hukum terhadap pemberantasan korupsi di Indonesia masih tebang pilih. Bahkan, mantan Presiden itu juga menyebut pemberantasan korupsi telah dibiarkan seperti benang kusut yang terus menggerogoti. "Nilai keadilan dipolitisasi sehingga pada waktu tertentu saya mengatakan hukum di Indonesia tidak akan bergeser, tebang pilih," tegas Megawati saat membuka diskusi hukum 'Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Daerah yang Bebas Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat' yang dihadiri kepala daerah, pimpinan DPD PDIP, pimpinan DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota, di Jakarta, Jumat (10/2). Karenanya, dia mengingatkan kader partai berlambang banteng moncong putih, itu untuk berhati-hati dan tidak terjebak dalam perilaku korupsi. Sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan dia mengaku akan sangat menyakitkan baginya jika ada kadernya yang ditangkap karena kasus korupsi. "Harus dipahami berkali-kali, hati-hati, awas, jangan sampai terperangkap masalah ini," ungkap Mega mengingatkan. Para kader PDI Perjuangan yang menjadi pemimpin di daerah-daerah, Mega meminta untuk bagaimana menyelamatkan bangsa ini dari siasat-siasat busuk korupsi yang pasti akan menghancurkan bangsa sekaligus peradaban yang dibangun. Mega juga mengritik pemberantasan korupsi pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. "Kenapa perkara kecil cepat sekali, tapi perkara besar lambat sekali. Korupsi satu perak dan satu triliun sama saja ambil uang negara dengan tidak sah. Jadi rasa keadilan itu di mana?," ujarnya. (boy/jpnn)
10 Feb, 2012
-
Source:
http://www.jpnn.com/read/2012/02/10/116907/Mega:-Nilai-Keadilan-Dipolitisi,-Hukum-Tebang-Pilih---
Manage subscription | Powered by
rssforward.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar